kali dibacaKEPADA IBU DI KAMPUNG Dari sudut kota yang mengabur Mengapakah senyummu tak pernah gugur Tergambar setiap kali malam kehujanan Nyala perapian bagi jantung yang kedinginanAdvertisements Pabila sendirian Selalu kutemukan kalimat baik untuk menemui kau Meski dengan larik yang kacau Kaulah bagiku segala kicau Maka bolehkah aku menjadi hijau bagi pagimu Menjadi doa untuk kangen yang terus tumbuh? Yogyakarta, 2021. MENDAKI Kubutuhkan senja sore hari Untuk menerangi jalanan berlubang yang senyap puisi Ranting kering di tiap sisi Menumbuhkan pucuk-pucuk deduri Jika dalam waktu yang bersamaan Kakimu tersangkut bebatu Begitu juga hatimu tersandung kangen yang sungguh Gapailah hatiku segera Kulindungi kau dari ancaman segala bahaya Sebelum petang tiba Kita mesti sampai di puncak bersama Mengistirahatkan lelah dari sepi yang berliku Sambil lalu Mengabadikan cahaya bulan yang jatuh Yogyakarta, 2021. PERIHAL DINI HARI Kini aku mengerti Mengapa ayah seringkali terbangun dini hari Bersandar di kursi yang sebenarnya tak pernah kami duduki Memutar instrumentalia rumit Dan tersenyum memandang cahaya langit Sebegitu cintakah ia pada malam Sampai harus merayakannya sendirian Tapi Kosong Setiap kali kuintip dari daun pintu Ternyata ayah menggali lubang tak hanya satu Di halaman Biar bangkai hujan tak ketahuan Agar dadaku merdeka dari kesedihan ; ternyata ayah adalah malam itu sendiri Memelukku dengan tangan-tangannya yang sembunyi Yogyakarta, 2021. ilustrasi Ibu dan Anak Karya Subroto;
JAKARTA Artis peran Marini Zumarnis (41) yang dikenal sebagai pemeran Ibu Peri dalam sinetron Bidadari, mengaku bangga lantaran setelah putra semata wayangnya, Mohammad Daffa Wardana, diterima untuk berkuliah di Universitas Melbourne.. Tahun ini, Daffa akan berkuliah di negeri Kanguru selepas lulus SMA di Singapura. "Anak saya baru lulus dan diterima di Universitas Melbourne.
Kangenku pada Kampung Halaman Kita, Ibu Ibu, sunyi hutan jati tak lagi mampir di hati gemericik air kali tak lagi menetes pada mimpi malam tak lagi berhias tembang-tembang kinanti sebab aku telah dipanggang matahari. Ibu, anakmu sesorang diri tersesat di antara pilar-pilar baja dan taring kota. gemericik air kali belakang rumah melambai-lambai amben kecil di bawah pohon mangga di pekarangan rumah menunggu pangkuan ibu dan tembang kinanti saban senja begitu merindu ibu, air mata menetes menikam sampai palung hati Puisi Kangenku pada Kampung Halaman Kita, Ibu Karya Tjahjono Widarmanto
Puisi KANGEN IBU. By. MH Kholis - 22/12/2014. Share on Facebook. Sembahku dalam rindu jelang napasku Padamu Ibu . Suap senyummu menjadi dermaga lelahku Lentik napasmu adalah embunku di sebelah Tuhan Aku hanya menjadi helai dalam doamu Engkau samudera tiada tepi . Ibu Tegar mataku kadang pilu
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 104031 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d826ec068dc0bb6 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Kekasih di antara butir butir embun yang mulai berpelukan, aku dapati celah untuk ruhku menapaktilasi setiap bangsal rindu. Engkaulah, yang aku cintai dalam hidup ini. tak ada yang lebih indah, selain mengecap madu yang sakral darimu. citarum, jam 10.18.16 pagi, Juli 22 2013, ditulis dengan kerinduan yg sangat dalam, oleh seorang wanita dewasa
Jakarta – Alas kata-pengenalan kangen keluarga sakti ungkapan menyentuh hati dari anak saat sedang terpisah jarak dengan sosok dan kampung jerambah. Banyak yang mengatakan selit belit menahan rindu dengan orang tercinta, terutama keluarga. Dalam lirik lagu berjudul Keluarga Eru’ disebutkan, harta nan paling berharga yakni keluarga. Hal tersebut menunjukkan alangkah berharganya manusia-sosok tercinta yang disatukan dalam relasi keluarga. Momen bertemu batih dan kampung halaman, terutama saat sedang merantau, menjadi obat terbaik mengobati rasa kangen. Namun, jarak serta situasi membuat pengelana terkandang tak bisa pulang. Tidak perkara mudah menjadi anak rantau apabila terus teringat tentang keluarga dan kampung pelataran. Kata-prolog kangen keluarga di kampung kelihatannya bisa menjadi penawar kangen cak sambil menunggu perian pulang. Ada banyak pembukaan-pengenalan kangen keluarga di kampung halaman yang bisa diungkapkan saat terpisah. Sira bisa mengungkapkannya secara sedarun kepada keluarga atau mengunggahnya di kendaraan sosial Berikut ini kumpulan alas kata-kata ribang keluarga di kampung, seperti dilansir dari Yourfates dan Kindyou, Rabu 23/6/2021. Kata-Kata Kangen Keluarga di Kampung Ilustrasi rindu. /copyright Figueredo 1. “Keluargaku enggak dapat dipisahkan, kami adalah adegan dari keseluruhan dan tak terserah yang dapat mengambilnya, jadi terima pemberian Tuhan.” 2. “Aku merindukan rumahku dan segalanya. Aku kangen keluargaku… Aku rindu jodoh-temanku, dan aku rindu ibu dan adikku.” 3. “Saat-saat paling bahagia dalam hidupku adalah beberapa saat yang aku lewati di rumah, di pangkuan batih.” 4. “Tidak ada salahnya cak bagi merasa rindu kondominium. Itu berarti kamu terbit mulai sejak tanggungan yang bahagia.” 5. “Kebahagiaan adalah memiliki keluarga lautan, munjung kasih, perhatian, dan erat di kota bukan.” 6. “Keluarga saya adalah hidup saya, dan apa sesuatu yang lain datang kedua sejauh apa yang berfaedah cak bagi saya.” 7. “Kekuatan sebuah keluarga, sebagai halnya kelebihan tentara, terletak pada kesetiaannya suatu sama lain.” 8. “Dalam kehidupan tanggungan, cinta adalah minyak yang meredakan sentuhan, semen yang mengeluh lebih dekat, dan nada nan mengirimkan keteraturan.” 9. “Melihat tanggungan ialah babak yang sangat terdepan dari akhir pekan saya.” 10. “Tanpa keluarga, sosok, sendirian di dunia, gemetar kedinginan. Sungguh aku mengharapkan sosok tanggungan.” Kata-Perkenalan awal Ribang Keluarga di Kampung Ilustrasi berkumpul dengan tanggungan. /pexels 11. “Bukan cak semau nan lebih baik tinimbang pulang ke keluarga dan makan makanan enak dan bersantai.” 12. “Keluarga adalah penghubung ke masa sangat kita, jembatan ke hari depan kita.” 13. “Batih berarti tidak cak semau yang tertinggal atau dilupakan.” 14. “Hidup di perantauan mengajarkanku bahwa berkumpul bersama keluarga merupakan faktor nan tidak dapat dibeli dengan harga berapa kembali.” 15. “Kedahagaan bukanlah apa-segala apa. 50 persen khalayak di dunia selalu rindu tanggungan dan kampung pekarangan.” 16. “Merantaulah seyogiannya dia bisa merasakan alangkah besarnya rindu akan keluarga dan kampung halamanmu.” 17. “Pengelana tidak saja memiliki hati nan kuat. Mereka lagi pelaku gigih yang berkepastian plong kemampuannya sonder menyertakan kedua orang jompo.” 18. “Momen bubar, rasa ribang ini tak bisa sekali lagi aku tahan. Ibu dan ayahku serta semua anggota keluarga suntuk berharga di internal hidupku. Engkau akan bosor makan suka-suka di privat hatiku.” 19. “Aku sangat merindukan keluargaku, hanya itu nan ingin aku katakan ketika nanti bertemu.” 20. “Bisa bertemu keluarga menjadi bahagia di hati, pelecok satu momen yang paling ingin camar aku ulang di privat hidup ini.” Kata-Kata Kangen Tanggungan di Kampung Ilustrasi ribang. Credit 21. “Dalam ratusan kilometer menghampar jauh, besar perut aku titipkan ribang pada embusan angin, buruk perut ku bincangkan di pelana doa untukmu anak adam bertongkat sendok dan keluargaku.” 22. “Di antara banyak kejadian yang tak dapat didaur ulang, yaitu waktu nan terbuang. Maka pastikanlah bahwa waktumu mutakadim kau gunakan sesudah-sudahnya untuk keluarga.” 23. “Hasil lain akan pernah mengkhianati persuasi. Entah seberapa lelahnya kamu, percayalah bahwa semua lelahmu itu akan dibayar lunas saat bertemu keluarga di apartemen.” 24. “Mungkin saya sedang jauh dari orang tua serta anak bini, namun dengan doa, semuanya terasa dekat serta lalu bersahaja.” 25. “Kadang aku wajib sirik bersama mereka yang tetap boleh berkumpul dengan keluarga bergarah ria.” 26. “Setiap anak adam membutuhkan dukungan dan itulah yang kamu dapatkan dari keluargamu di rumah.” 27. “Saat beliau berpikir kamu tidak layak buat dicintai, keluargamu akan menyelimutimu dalam pelukan berisi cinta.” 28. “Peristiwa terbaiknya adalah, keluargamu akan selalu lewat bersamamu lain peduli seberapa jauh kamu mampu.” 29. “Demap sebuah keluargalah nan dapat membantumu menopang dirimu sendiri menerobos saban hari hingga perian berikutnya.” 30. “Saat seluruh hidupmu tampak seperti neraka, keluarga yakni makhluk-orang yang mendukungmu minus kesangsian.” Alas kata-Kata Kangen Tanggungan di Kampung Ilustrasi momongan rantau. Photo by Michael Barón on Unsplash 31. “Kenangan terbaik merupakan yang dibuat olehmu dan keluargamu karena kenangan itu akan mengotot lama sekali.” 32. “Mempunyai anak bini bisa menjadi kelemahan, namun juga bisa menjadi sumber inti kekuatanmu lega akhirnya.” 33. “Tempat nan kita cintai merupakan flat. Rumah nan kali ditinggalkan kaki kita, tetapi tidak hati kita.” 34. “Kondominium dan anak bini merupakan bentuk ingatan cinta serta damai. Aku terlampau merindukan keduanya.” 35. “Di sini tidak ada yang begitu juga tinggal di rumah bersama batih tercinta bakal kenyamanan nan sesungguhnya.” 36. “Bertemu keluarga adalah ungkapan terindah untuk mereka yang mana sudah lalu berbuah menemukan perkembangan pulang.” 36. “Ribang kumpul bersama keluarga. Kangen masanya kesetiakawanan di waktu hujan abu bersama ayah, adik, uni, dan keluarga tercinta. Tapi, kini peristiwa sudah lalu berbeda, kami saling terpisah jarak.” 37. “Rumah bukanlah tempat, melainkan orang yang cak semau di dalamnya. Jika sira kembali saat orang-individu itu tak juga ada, maka itu bukanlah rumah.” 38. “Saat hatiku mutakadim dirasuki rasa rindu kepada keluarga nan seperti itu besar, maafkan aku yang tak boleh melakukan segala apa-apa selama rinduku belum reda karena keluargaku merupakan penguat jiwaku.” 39. “Sejauh apa pun suku melangkah, kangen selalu mendekatkanku kepada anak bini.” 40. “Merantau itu tak hal remeh. Jauh berpunca orang tua dan tanggungan yakni hal paling kecil langka untuk dijalani.” Sumber Yourfates, Kindyou Dapatkan kata sandang kata-prolog berpokok berjenis-jenis tema tidak dengan mengeklik tautan ini.
26cdK. t2ptx8yldy.pages.dev/39t2ptx8yldy.pages.dev/143t2ptx8yldy.pages.dev/350t2ptx8yldy.pages.dev/324t2ptx8yldy.pages.dev/524t2ptx8yldy.pages.dev/589t2ptx8yldy.pages.dev/69t2ptx8yldy.pages.dev/312
puisi kangen ibu di kampung